HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN DENGAN BERAT BADAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA


Penulis

Dasri


Abstract / Deskripsi:
Latar Belakang : Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible sehingga tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit. Akibat dari penurunan fungsi ginjal terjadinya uremia serta mengarah pada kematian. Klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisi yang mengalami kegagalan dalam diet, pengaturan cairan dan pengobatan akan memberikan dampak yang besar dalam morbiditas dan kelangsungan hidup klien. Dilaporkan lebih dari 50 % pasien yang menjalani terapi hemodialisis tidak patuh dalam pembatasan asupan cairan. Pembatasan cairan seringkali sulit dilakukan oleh pasien, terutama jika mereka mengkomsumsi obat-obatan yang membuat membran mukosa kering seperti diuretik, sehingga menyebabkan rasa haus dan pasien berusaha untuk minum. Hal ini karena dalam kondisi normal manusia tidak dapat bertahan lebih lama tanpa asupan cairan dibandingkan dengan makanan. Tujuan : Mengetahui hubungan antara manajemen pembatasan asupan cairan dengan berat badan pasien gagal ginjal kronik diruang hemodialisi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani proses hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD A.W. Sjahranie Samarinda yang masuk kriteria inklusi dengan jumlah pasien adalah 66 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan analisa bivariate dengan uji statistik Spearmen rank. Hasil Simpulan: Manajemen pembatasan asupan cairan pasien yang menjalani terapi hemodialisa di ruang hemodialisis RSUD A.W. Sjahranie Samarinda rata-rata mendapatkan manajemen asupan cairan yang baik sebesar (63,6%). Selisih berat badan pasien yang menjalani terapi hemodialisa di ruang hemodialisis RSUD A.W. Sjahranie Samarinda rata-rata mendapatkan hasil ukur selisih berat badan menggunakan Alat timbang berat badan yang tidak normal sebesar (98,5%). Dengan menggunakan uji statistik spearmen rank menunjukkan Pvalue adalah 0.454 dengan nilai r=0.094 dengan simpulan tidak ada hubungan bermakna, arah korelasinya positif (+) dengan kekuatan korelasi sangat lemah.

Pembimbing Andri Praja Satria, Siti Khoiroh Muflihatin
Kategori s1 keperawatan ,
Kata kunci berat badan , hemodialisa. , manajemen pembatasan asupan cairan ,
Penerbit Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Tahun 2016-08-05
Bahasa indonesia
Jenis skripsi
Halaman 11 Halaman
Hak Cipta Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur