PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINSI PADA PASIEN HALUSINASI DENGAR DI RSJD ATMA HUSADA MAHAKAM DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR


Penulis

Eka Purwanto


Abstract / Deskripsi:
Gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada jiwa seseorang, yang menimbulkan penderita pada individu atau hambatan dalam melakukan peran social. Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang paling sering di alami oleh penderita gangguan mental, misalnya mendengar suara mlengking, mendesir, bising, dan dalam bentuk kata kata atau kalimat. Tetapi musik juga suatu proses terencana bersifat prefentif dalam usaha penyembuhan terhadap penderita yang mengalami hambatan dan pertumbuhannya baik fisik, motorik, sosial, emosional, maupun mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat halusinsi pada pasien halusinasi dengar di RSJD Atma Husada Mahakam di propinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy eksperimental. Dari perbedaan rata-rata tersebut didapatkan p-value 0.000 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan bermakna yang signifikan antara waktu sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik pada kelompok perlakuan. Sedangkan perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol didapatkan hasil rata-rata adalah 30.20 (SD=1.521), sedangkan rata-rata (mean) adalah 29.33 (SD=1.447) Dari perbedaan rata-rata tersebut didapatkan p-value0.078 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara waktu sebelum dan sesudah pemberian terapi musik pada kelompok perlakuan.Dari hasil Perbedaan rata-rata tiingkatan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dilakukan perlakuan terapi musik klasik didapatkan hasil rata-rata kelompok perlakuan adalah 31.00 (SD=1.558), sedangkan pada kelompok kontrol adalah 30.20 (SD=1.521). Dari hasil analisis didapatkan ¬p-value 0.166< 0.05.Sedangkan Perbedaan rata-rata tingkatan halusinasi pendengaran antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah dilakukan perlakuanterapi musik klasik didapatkan hasil rata-rata kelompok perlakuan adalah 17.53 (SD=1885), sedangkan pada kelompok kontrol adalah 29.33 (SD=1.447) dari hasil analisis didapatkan ¬p-value 0.000 > 0.05. Dari hasil Perbedaan selisihrata-rata tingkat halusinasi pendengaran antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum perlakuan didapatkan rata-rata yaitu 13.467 sedangkan sesudah perlakuan didapat rata-rata 0.867, dari hasil analisis dengan menggunakan uji T-independent didapatkan p-value0.000, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh perbandingan yang signifikian. Terdapat pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat halusinsi pada pasien halusinasi dengar di RSJD Atma Husada Mahakam di propinsi Kalimantan Timur.

Pembimbing Mukhripah Damaiyanti, Ramdhany Ismahmudi
Kategori s1 keperawatan ,
Kata kunci pengaruh , terapi musik klasik , tingkat halusianasi pendengaran ,
Penerbit Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Tahun 2016-06-08
Bahasa indonesia
Jenis skripsi
Halaman 25 Halaman
Hak Cipta Universitas Muhammmadiyah Kalimantan Timur