HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PERAWAT KAMAR BEDAH RSUD A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA


Penulis

Yudhi Susanto


Abstract / Deskripsi:
Perawat kamar bedah adalah salah satu perawat yang membawa perspektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat kamar bedah bertanggung jawab secara klinis dan berfungsi sebagai scrub nurse (instrumenator) atau perawat sirkulasi. Perawat kamar bedah memiliki kemahiran dan tanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan, baik asuhan keperawatan pre operatif, intra operatif, maupun post operatif. Tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk dipikul. Hal ini menyebabkan ketegangan dan kejenuhan dalam menghadapi pasien, teman sejawat, tekanan dari pimpinan, selain itu juga perawat harus dituntut tampil sebagai perawat yang baik oleh pasien, beban kerja yang tinggi dan iklim kerja yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil riset menyatakan bahwa 50,9% perawat Indonesia mengalami stres kerja sering pusing, lelah, tidak ada istirahat karena beban kerja yang terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah dan insentif yang tidak memadai. asil studi pendahuluan didapatkan data di Rumah Sakit Umum A. Wahab Sjahranie Samarinda terdapat Kamar Bedah terdiri dari 26 kamar operasi dengan jumlah perawat sebanyak 77 orang. Rata-rata jumlah operasi setiap hari sebanyak 55 operasi. Tahun 2015 jumlah operasi sebanyak 921 pasien (Data Kamar Bedah RSUD AW. Sjahrani Samarinda, 2015). Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap perawat kamar bedah mengenai stres kerja dari 10 orang di Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie Samarinda maka didapat hasil 7 orang perawat mengalami stres dengan gejala memiliki motivasi / semangat rendah, kelelahan fisik, kurang konsentrasi, kejenuhan dan sulit tidur.. Hasil wawancara juga menemukan bahwa adanya iklim kerja yang tidak mendukung dengan teman sejawat dimana kurangnya kerjasama antara perawat dan juga terjadi konflik antara perawat. Berdasarkan fenomena yang terjadi dan uraian tersebut peneliti tertarik meneliti “Hubungan antara iklim organisasi dan beban kerja dengan tingkat stres perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda. Untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dan beban kerja dengan tingkat stres perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan desain Deskriptif Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara Total Sampling dengan sampel 92 orang. Pengolahan dan analisa data menggunakan analisa bivariat dengan uji statistik Chi Square dengan taraf signifikan α 0,05 dan CI 95 %. Analisis hubungan antara iklim organisasi dengan stress kerja dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Square dengan taraf signifikan α 5% dengan nilai p = 0,000 < α 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan (bermakna) antara Iklim Organisasi dengan Stres Kerja di Kamar Bedah RSUD. A Wahab Sjahranie Samarinda.Analisis hubungan antara beban kerja dengan stress kerja dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Square dengan taraf signifikan α 5% dengan nilai p = 0,000 < α 0,05 dan nilai X2hitung 56.152 > X2tabel = 7.815, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan (bermakna) antara Beban Kerja dengan Stres Kerja di Kamar Bedah RSUD. A Wahab Sjahranie Samarinda. Ada hubungan antara iklim organisasi dengan tingkat stres perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda ditunjukkan dengan nilai p value 0.000. Ada hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda ditunjukkan dengan nilai p value 0,000.

Pembimbing DR. Hj. Nunung Herlina
Kategori s1 keperawatan ,
Kata kunci beban kerja , iklim organisasi , kamar bedah , tingkat stress. ,
Penerbit Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Tahun 2017-10-27
Bahasa indonesia
Jenis skripsi
Halaman 145 Halaman
Hak Cipta Universitas Muhammmadiyah Kalimantan Timur